Akan Segera Hadir dan Tayang
Bulan November 2024.
Informasi Lebibih Lanjut Bisa Ke 081277885252
atau WA ==>> https://wa.me/+6281277885252
PT.Aryanto Nur Consulting
Akuntansi Keluarga Demi Menjaga Keutuhan, Masa Depan Keluarga Yang Aman, Tentram, Damai, dan Sejahtera
Pentingnya praktik akuntansi keluarga memiliki motif dan tujuan, yakni untuk membentuk perilaku anggota keluarga, perlunya catatan fisik serta perlunya nilai-nilai yang tercermin dari praktik akuntansi keluarga berupa tanggung jawab, amanah, kejujuran, disiplin, ikhlas, dan rajin.
Peran mendasar akuntansi keluarga adalah sebagai penyedia informasi serta sumber jawaban untuk segala urusan yang berhubungan dengan keuangan keluarga. Laporan yang berisi informasi yang lengkap dan akurat dapat digunakan untuk menstabilkan bahkan meningkatkan performa keluarga.
Dasar Hukum Keluarga (Perkawinan)
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2o19 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun T974 Tentang Perkawinan
Pasal 1
Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang
wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah
tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Mahaesa
Pasal 33
Suami isteri wajib saling cinta-mencintai hormat-menghormati, setia dan
memberi bantuan lahir bathin yang satu kepada yang lain.
Pasal 35
(1) Harta benda yang diperoleh selama perkawinan menjadi harta
bersama.
Urgensi Penerapan Akuntansi Keluarga
Munculnya persoalan ekonomi menimbulkan perubahan besar pada bidang ekonomi Kehidupan keluarga, untuk itu keluarga harus lebih cermat dalam mengelola keuangan keluarga, agar keuangan keluarga dapat terkontrol dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, Seperti perselisihan keluarga.
Akuntansi
Akuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada para pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi suatu organisasi (keluarga)
Hal-Hal Yang Harus Dilakukan Keluarga
1. Perencanaan
2. Penganggaran
3. Pencatatan
4. Pengambilan Keputusan
Macam-macam Kebutuhan Manusia
1. Kebutuhan Manusia Menurut Intensitasnya
a. Kebutuhan Mutlak
b. Kebutuhan Primer
c. Kebutuhan Sekunder
d. Kebutuhan Tersier
2. Kebutuhan Manusia Berdasar Waktu Keperluannya
a. Kebutuhan Mendesak
b. Kebutuhan Sekarang
c. Kebutuhan yang Akan Datang
3. Kebutuhan Manusia Berdasarkan Sifatnya
a. Kebutuhan Jasmani
b. Kebutuhan Rohani
4. Kebutuhan Manusia Berdasarkan Subjeknya
a. Kebutuhan Individu
b. Kebutuhan Kolektif
5. Kebutuhan Menurut Sosio-Budaya
a. Kebutuhan Sosial
b. Kebutuhan Psikologis
Alat Pemuas Kebutuhan Manusia
1. Barang
2. Jasa
Faktor yang Memengaruhi Kebutuhan Manusia
1. Faktor Kondisi Alam
2. Faktor Kepercayaan Agama Yang Dianut
3. Faktor Adat Istiadat
4. Faktor Pekerjaan atau Profesi
5. Tingkat Peradaban
6. Faktor Penghasilan
7. Faktor Umur
8. Faktor Tingkat Kepuasan
9. Faktor Hobi atau Kegemaran
10. Faktor Pendidikan
11. Faktor Jenis Kelamin
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kebutuhan berarti sesuatu yang dibutuhkan. Maka, kebutuhan manusia dapat diartikan sebagai sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia, atau keinginan manusia yang harus dipenuhi, demi tercapainya kepuasan rohani maupun jasmani untuk keberlangsungan hidupnya. Kebutuhan ini dapat berupa barang ataupun jasa.
Apabila manusia dapat memenuhi kebutuhannya, maka dapat dikatakan, hidupnya telah mencapai kemakmuran. Begitu juga dengan kemakmuran, kemakmuran dapat terjadi, bila sebagian besar kebutuhan hidup manusia terpenuhi. Namun kemakmuran disini beda dengan kekayaan.
Sifat Manusia
Sifat manusia dapat dibedakan menjadi sifat positif dan sifat negatif.
Beberapa contoh sifat positif manusia adalah:
Jujur, Berintegritas, Tanggung jawab, Disiplin, Optimis, Rendah hati, Rasa hormat, Loyalitas, Bijaksana, Mandiri.
Sementara itu, beberapa contoh sifat negatif manusia adalah:
Sombong, Pendendam, Labil, Minder, Egois, Pesimis, Sensitif, Penyendiri.
Selain sifat positif dan negatif, ada juga watak manusia yang terbagi menjadi empat, yaitu phlegmatis, melankolis, koleris, dan sanguinis.
Sifat merupakan sesuatu yang dimiliki seseorang sejak lahir, sedangkan karakter dimiliki seseorang karena faktor lingkungan dan pembelajaran dari luar.
Ekspektasi dan Realita
Ekspektasi adalah harapan atau pandangan positif yang dimiliki sebelum suatu peristiwa terjadi, sedangkan realita adalah kenyataan yang terjadi di dunia nyata. Realita tidak selalu sesuai dengan ekspektasi.
Ada pepatah yang mengatakan realita tak semanis ekspektasi. Hal itu bisa menjadi masukan bahwa tidak semua yang kamu harapkan sesuai kenyataan yang ada.
Memang tidak salah berangan-angan dan berkhayal demi ketenangan hati.
Namun, jangan sampai angan-angan itu terlalu tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar